multimedia

multimedia
kebersamaan

Jumat, 30 September 2016

JENIS MEJA SABLON

Meja sablon menjadi bagian pokok dalam kegiatan menyablon, Nah di Indonesia sendiri ada beberapa jenis meja sablon kaos yang digunakan industri rumahan hingga pabrik. Adapun alat-alat ini merupakan hasil karya anak negeri baik dari mencipta, merekayasa atau memodifikasi alat yang telah ada. Berikut Jenis-jenis meja sablon kaos, kekurangan dan kelebihan yang diulas oleh Sablon Info.

1. Meja Frame Presisi
Meja frame presisi merupakan alat sablon sederhana dengan bahan frame terbuat dari alumunium, sistem kerjanya adalah screen dijepit dengan frame yang terdapat noken A dengan  posisi screen diatur sesuai letak area sablon. Kaos diletakkan/dimasukkan pada papan triplek yang terdapat noken B, noken A dan noken B berfungsi mempresisikan antara papan kaos dengan screen sehingga sablonan tepat pada posisi yang diharapkan.


Alat sablon ini merupakan jenis alat yang cukup ekonomis, dengan harga ratusan ribu rupiah sudah bisa didapatkan untuk menyablon kaos.

Kelebihan:  
  • Harga ekonimis, tingkat presisi baik, 
  • Dapat untuk produksi sablon kaos di ruangan kecil, 
  • Setting screen fleksibel, 
  • Dapat untuk menyablon kain potongan atau kaos jadi, 
  • Dapat untuk sablon full body dengan menyesuaikan papan sablon yang digunakan.
Kekurangan:  
  • Untuk sablon skala besar akan terasa membutuhkan tenaga yang lebih karena frame beserta screen mesti diangkat dengan kedua tangan setiap kali mau menggesut, 
  • Terdapat banyak baut yang perlu dikencangkan saat setting screen pada frame.

2. Meja Catok 
Meja catok merupakan meja sablon yang menggunakan engsel catok sebagai penjepit screen yang dipasangkan pada meja. Dengan demikian saat screen sudah tepasang sesuai posisi dan dikencangkan maka tidak akan terjadi pergeseran, screen bergerak naik turun atau buka tutup sesuai posisi engsel catok.


Kelebihan:  
  • Tingkat presisi baik, dapat untuk produksi sablon kaos di ruangan kecil, 
  • Setting screen fleksibel, dapat untuk sablon full body.
Kekurangan:  
  • Berdasarkan kebanyakan yang ada di lapangan umumnya untuk menyablon kain masih dalam potongan (belum dijahit), 
  • Saat akan mencuci screen harus dilepas dulu dari catok sehingga saat akan digunakan kembali perlu di setting ulang.

3. Meja Banting
Meja banting merupakan meja yang telah lama digunakan oleh pelaku sablon di Klaten khususnya Kecamatan Wedi sebagai wilayah yang sudah lama dikenal sebagai Kampung Sablon yang sudah melahirkan banyak sablonner di berbagai wilayah. Meja ini merupakan papan berukuran sekitar 40cm x 50cm yang berderet dan setiap papannya terdapat pentokan L guna memposisikan screen yang juga sudah dipasangi baut pentokan.
Dinamakan meja banting kemungkinan dikarenakan screen seolah-olah dibanting pada papan sablon saat penggesutan.


Kelebihan:  
  • Tingkat presisi baik, 
  • Proses produksi (gesut) cukup cepat.
Kekurangan:  
  • Berdasarkan kebanyakan yang ada di lapangan umumnya untuk menyablon kain masih dalam potongan (belum dijahit), 
  • Membutuhkan ruangan sablon yang cukup luas
  • Setting screen sedikit rumit bagi yang belum terbiasa.

4. Meja Rel Panjang
Meja rel panjang merupakan jenis meja sablon yang menggunakan besi pentokan memanjang seperti rel. Pada rel dipasangi dengan noken rel, sedangkan di screen dipasangi dengan besi T atau noken baut. Cara kerjanya hampir sama dengan meja banting, akan tetapi jenis noken presisinya yang berbeda.

Meja rel secara garis besar ada 2 jenis, yaitu berupa meja rel dengan papan utuh yang disusun memanjang dan meja rel dengan papan kecil berukuran sekitar 40cm x 50cm yang disusun berderet.



Kelebihan:  
  • Tingkat presisi baik, setting screen lebih mudah, 
  • meja rel papan utuh dapat untuk sablon full body.
Kekurangan:  
  • Membutuhkan ruang produksi yang relatif luas

6. Meja Rel Banting
Meja rel banting merupakan meja yang menggabungkan antara meja rel dan meja banting yang disesuaikan dengan kebutuhan produksi. Meja rel banting menggunakan papan barukuran sekitar 40cm x 50cm yang tiap papannya dipasangi besi siku kemudian dipasangi dengan noken rel, sedangkan pada screen dipasangi dengan noken T atau noken baut.


Kelebihan:  
  • Tingkat presisi baik, 
  • Dapat untuk ruangan kecil karena papan dapat ditumpuk, 
  • Setting screen lebih mudah, 
  • Dapat untuk sablon kain potongan dan kaos jadi.
Kekurangan: 
  • Untuk sablon full body sedikit terkendala ukuran papan,
  • Jika papan kurang bagus kadang melengkung.

5. Meja Rotary
Meja Rotary merupakan meja yang menggunakan sistem rotary atau putaran, Terdapat tuas screen yang dapat berputar 360 derajat dengan engsel screen dapat naik turun atau buka tutup pada papan sablon. Terdapat beberapa jenis meja rotary seperti 8x8, 6x6, 4x4, 4x1, dll.


Kelebihan: 
  • Presisi baik asalkan produk benar-benar berkualitas
  • Proses sablon lebih nyaman
Kekurangan: 
  • Umumnya untuk sablon dengan tinta plastisol atau tinta yang tidak cepat kering, 
  • Harga relatif lebih mahal daripada alat jenis lain, 
Demikian beberapa ulasan singkat tentang jenis-jenis meja sablon kaos, semoga menjadikan inspirasi bagi pembaca sekalian. Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman dan pengamatan dari penulis, mungkin ada perbedaan pendapat dan pada dasarnya hanya untuk menambah pengetahuan pembaca

METODE SABLON KAOS



Istilah sablon tentu sudah banyak dikenal oleh Masyarakat Umum. Kebanyakan orang dapat mengartikan istilah sablon sebagai cara untuk mencetak gambar pada media plastik, kain, kertas dan lain-lain dengan menggunakan tinta atau cat, namun dalam halaman ini kami ingin menjelaskan beberapa metode cetak yang untuk proses sablon kaos

Beberapa Metode Sablon Kaos
  1. DTG ( Direct To Garment )
  2. Sablon Manual
  3. Sablon Digital
Mungkin beberapa orang bertanya  “Apasih bedanya cetak kaos dengan metode DTG, Sablon Manual dan Sablon Digital?” , Maka didalam artikel ini akan sedikit menjelaskan definisi dari ketiga jenis sablon tersebut


METODE CETAK KAOS DTG ( DIRECT TO GARMENT )

Pengertian DTG ( Direct To Garment )

DTG adalah sebuah printer atau mesin cetak dengan teknologi head printer type piezo dengan menggunakan tinta khusus untuk textile yang membuat hasil cetak di dalam kaos awet dan tidak cepat luntur. Dalam proses produksi memakai DTG hasil akhir sebuah kaos sangat berpengaruh besar dengan resolusi file gambar yang akan dicetak, sehingga apabila file gambar yang akan cetak berkualitas rendah maka hasil kaos setelah dicetak pun akan tidak sempurna

Peralatan yang diperlukan dalam produksi
  1. Komputer sebagai media design dan operator dalam proses cetak
  2. Printer DTG ( Direct To Garment )
  3. Mesin Heat press, yang berguna untuk mempermudah pengeringan tinta setelah dicetak
Cara kerja print kaos DTG
Dalam proses kerja metode DTG dapat dikatakan paling mudah diantara metode lainnya, Selain hanya membutuhkan waktu antara 7 – 10 menit dalam proses pencetakan. Anda hanya tinggal memasang kaos polos kedalam Tray atau bidang area cetak, Lalu setelah gambar design siap untuk dicetak anda hanya melakukan pengoperasian melalui media komputer, Dan setelah proses printing selesai dicetak dapat langsung dipindahkan ke mesin Hot press untuk melakukan pengeringan tinta
  
Keunggulan cetak kaos metode print DTG
  1. Design tidak terbatas oleh jumlah warna atau rumitnya warna-warna gradasi
  2. Menggunakan tinta garment khusus yang dapat langsung menyerap pada kain
  3. Memungkinkan cetak kaos satuan atau tidak ada minimum pemesanan
  4. Proses pengerjaan cepat karena hanya membutuhkan waktu antara 7 – 10 menit per kaos
METODE CETAK KAOS SABLON MANUAL

Pengertian Sablon manual
Dalam teknik sablon manual, tingkat kerapian dan ketelitian seseorang sangat berpengaruh besar dengan hasil akhir sablon kaos, yang dikarenakan proses cetak kaos dikerjakan serba manual yang membutuhkan kemampuan seseorang yang ahli dalam proses produksinya sablon manual dari mulai proses pembuatan film sampai dengan proses penyablonan kedalam media kaos tersebut.

Peralatan yang dibutuhkan dalam produksi
  1. Film:  Yaitu sebagai gambar design yang akan ditransfer pada sebuah Screen, Film ini dapat dibuat melalui media komputer untuk diprint dan biasanya di print pada media kertas Hvs atau bahan kertas kalkir
  2. Screen:  Adalah sebuah media yang digunakan untuk mengantarkan tinta sablon ke dalam sebuah kaos, Umumnya berbentuk seperti sebuah bingkai dengan bahan kayu atau aluminium yang berguna untuk bingkai sebuah kain saring dengan bahan nilon atau polyester
  3. Rakel: Berguna untuk memoleskan tinta pada screen agar terbentuk sebuah gambar pada kaos, Rakel ini terbuat dari karet yang menempel pada sebuah gagang kayu yang berguna untuk pegangan pada saat memoleskan tinta
  4. Tinta Sablon: Ada berbagai macam jenis tinta yang dapat digunakan dalam proses penyablonan, dengan warna dan jenis yang bervariasi
  5. Meja sablon: Terdapat berbagai macam jenis meja sablon seperti meja sablon tradisional, meja sablon portable, atau meja sablon rotary yang dapat disesuaikan dengan budget dan kebutuhan
  6. Hair Dryer: Berguna sebagai pengering atau sebagai pengganti sinar matahari apabila tidak memungkinkan adanya panas sinar matahari
Jenis-jenis sablon Manual
  1. Sablon Gliter
  2. Sablon Aspal
  3. Sablon High Frequency
  4. Sablon Foil
  5. Sablon High destiny
Keunggulan Sablon Manual
  1. Warna sablon tidak cepat pudar ( Tergantung pada jenis tinta yang dipakai )
  2. Banyak varian jenis teknik sablon seperti sablon timbul, glow in the dark, gliter, dll
  3. Untuk pemesanan massal, biaya sablon lebih murah
METODE CETAK KAOS SABLON DIGITAL

Pengertian sablon Digital
Dalam proses sablon metode digital, Bahan utamanya adalah menggunakan kertas atau bahan yang sering disebut sabagai kertas Flex atau juga disebut stiker poliplex. yang nantinya bahan tersebut langsung di press dengan mesin heat press ke atas permukaan kaos yang akan di sablon
Peralatan yang digunakan dalam produksi
  1. Printer khusus dengan tinta sublimation
  2. Mesin cuting atau sering disebut Plotter
  3. Mesin heat press
  4. Bahan Polyplex flesso atau Flex / Flox printable cutting
Jenis-jenis sablon digital
  1. Sablon Flock, Yaitu menggunakan bahan berwarna atau bermotif sehingga hanya tinggal melakukan pemotongan (cutting) sebelum di press dengan menggunakan heat press
  2. Sablon digital Sublimasi, dalam jenis ini menggunakan kertas (Transfer paper) yang di print dengan printer yang menggunakan tinta sublimasi baru setelah itu di press ke dalam kaos dengan menggunakan mesin heat press
Keunggulan Sablon Digital
  1. Dengan banyaknya jenis atau model bahan polyplex, dapat menghasilan sablon yang lebih bervariasi
  2. Proses pengerjaan cepat
  3. Memungkinkan memesan kaos satuan / tanpa minimum orde
    r


CARA MEMBUAT ANIMASI BERGERAK

MEMBUAT ANIMASI MOBIL BERJALAN DENGAN MACROMEDIA FLASH 8 PROFESSIONAL


Animasi Mobil Berjalan Menggunakan Macromedia Flash 8
Pada dasarnya animasi frame by frame ini mudah untuk membuatnya, hanya perlu membuat objek yang berbeda-beda pada setiap framenya. Tapi semakin banyak frame yang kita gunakan maka .swf yang kita buat akan berjalan lambat. Berikut hanya sekedar contoh saja, anda dapat membuat yang lebih bagus dari ini.
1. buka aplikasi macromedia flash pada komputer anda, lalu pilih "flash document" pada sub menu creat new
2. pada kolom layer, buatlah sejumlah layer (saya menambahkan 6 layer) dengan mengubah nama layer matahari, ban1, ban2, mobil, kota, jalan, setelah itu klik icon "gembok" pada layer agar pada saat mulai melakukan step per layer tidak troubel
3. buka icon "gembok" pada layer "jalan" kita akan membuat jalan terlebih dahulu dengan menggunakan "rectangle tool"
4.dengan cara yang sama pada langkah ke 3, buka ikon gembok pada layer "kota" kemudian untuk ini saya membuat sebuah pohon dan kursi hanya sebagai pemandangan saja
cara ini sangat sederhana, cukup dengan menggunakan "line tool" untuk menggambar pohon, "oval tool" untuk menggambar daunnya, dan "rectangle tool" untuk menggambar kursi di sebelahnya (terserah selera anda)
5. langkah selanjutnya yaitu membuat ban, karena terdapat 2 ban, jadi kita buat ban yang pertama dulu pada layer "ban1" menggunakan circle atau "oval tool"
pastikan ban yang kita buat betul2 center
kreasikan ban anda dengan menambahkan garis dan warna agar lebih menarik
dengan menggunakan "line too" untuk membagi ban menjadi 6 bagian kemudian klik "subselection tool" berupa icon berbentuk seperti panah "cursor" kemudian klik ban tersebut, klik kanan pilih select all, kemudian klik kanan lagi dan pilih "convert to simbol" pilih "movie clip" dan pada kotak kecil klik yg di tengahnya, nama "symbol 1" kita ubah menjadi "ban1" lalu OK
6. warnai ban tersebut menjadi berbagai macam warna (tergantung selera) dengan cara klik kanan pada gambar ban tadi lalu pilih "break Apart" lalu pilih "paintbucket tool" untuk mewarnai ban tersebut.
7. untuk menggambar ban yg ke 2 kita tinggal mengcopy ban yang telah kita buat tadi lalu jangan lupa, kita klik terlebih dahulu pada layer "ban2" kemudian di paste
atur jarak ban sedemikian sehingga sesuai dengan jarak ban pada animasi mobil
8. langkah selanjutnya yaitu membuat animasi ban tersebut berputar
pertama kita klik "ban1" kemudian klik F8 dan ubah nama "symbol1" menjadi "ban" kemudian klik kanan pada "frame ke 40" klik "insert keyframe"

9. klik kanan pada "frame 1" kemudian klik "create motion tween"
10. pada label "properties" yang terletak di bagian bawah layar, ubah pada kolom "Rotate" yg semula berupa "auto" menjadi "CW" dan kolom sebelahnya gi isi 3 times
kemudian klik "control" dan pilih "play" maka ban tersebut akan berputar
11. lakukan langkah yang sama pada ban yang ke dua, dan perlu diingat lagi, pastikan layer "ban2" hidup atau kursor terletak pada layer "ban2"
12. buatlah gambar mobil dengan menggunakan "line tool" atau "rectangle tool" langkah ini bisa anda kreasikan sesuai selera masing2, karena cukup menggabung-gabungkan garis hingga menyerupai bentuk mobil yang diinginkan
kemudian klik kanan pada gambar mobil tersebut dan klik select all, klik kanan klik "convert to symbol" pilih "movie clip" dan ganti nama "symbol 1" menjadi "mobil" kemudian klik ok
 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwQsi325i-xBAEydym2DZFC3AkP52ZQX-BmKSLOaN05H21gdbRbCziMDqzl4idu-_DRg9EoyFq-6yR1zzGVjwTwwfow-8NyufVlQ7uvkSnM9EcsFiXP2XPBzLwGc3aBpBkGzej_AqYI7oB/s1600/mobb.JPG
13. langkah selanjutnya yaitu membuat agar mobil beserta ban tersebut terlihat berjalan ke arah kanan pertama: klik pada layer "mobil" kemudian pada "frame 40" klik "insert keyframe" seperti langkah pada ban kedua: klik layer "mobil" kemudian pindahkan posisi mobil ke kanan hingga keluar layar gambar. kemudian klik pada frame 1 dan klik kanan kemudain "create motion tween"
ketiga: lakukan hal yang sama pada ban1 dan ban 2, seperti pada langkah mobil ini, kemudian klik control dan play
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-TH7-jjqGSigiwzDVahEVph8p8ke1zzYxnCaaTmE_KuQkYQr4FHp-J9i2P6Dq0826F31kzuOGInU9dl8xCZ6YngCqnfafXMv5t8bA4HoOhPgIanPljihTWpdDIDmFd4vMIeym_3TTS7hv/s1600/mobb1.JPG
cara penyimpanan file dalam bentuk flash animasi, klik file, export, export movie
cara penyimpanan file dalam bentuk flash yg bisa diedit lagi, file, save as mobil anda sudah bisa berjalan

cara membuat jam digital di macromedia Flash

Hay Guys,, kali ini saya akan memberi sedikit ilmu yang saya miliki tentang cara membuat jam digital di macromedia flash. Langsung saja kita lihat, YUUUKKK!!!
1.       Buka aplikasi flash(saya menggunakan macromedia flash 8) dan pilih flash document.
2.       Ubah ukurannya menjadi (400 x 80)px dengan cara mengeklik tulisan di sebelah tulisan size pada panel properties. Kemudian klik OK.







3.       Buat 3 buah dynamic text dan susun ketiganya secara horizontal. Beri variable dari kiri ke kanan : “jam”(tanpa tanda petik) , “menit”(tanpa tanda petik) , “detik”(tanpa tanda petik). Atur font dan font size sesuai keinginan kalian.








4.       Beri tanda “:”(tanpa tanda petik) dengan menggunakan static text di sela-sela dynamic text tersebut.
5.       Klik frame 1 dan klik panel action kemudian berikan script berikut :
stop();
onEnterFrame = function(){
                waktu = new Date();
                jam = waktu.getHours();
                menit = waktu.getMinutes();
                detik = waktu.getSeconds();
                if(jam<10){
                                jam = "0"+jam;
                }
                if(menit<10){
                                menit = "0"+menit;
                }
                if(detik<10){
                                detik = "0"+detik;
                }
}
6.       Kemudian kita buat tombol exit supaya jika keluar lebih keren (kan tombolnya mbuat sendiri.. :D). Pertama, kita buat layer baru dengan nama “exit btn”(tanpa tanda petik), buat huruf X dengan static text, kemudian kita buat persegi dengan rectangle tool yang menutupi huruf tersebut (tetapi posisi huruf X harus di atas persegi supaya tetap terlihat)


7.       Seleksi kedua benda tsb (huruf X dan persegi) kemudian tekan f8 dan pilih button sebagai typenya dan klik bagian tengah pada registration. Kemudian klik OK.
8.       Kemudian seleksi tombol tersebut dan klik panel action, berikan script berikut :

on(release){
                fscommand("quit",true);
}


9.       Kemudian tinggal kita coba dengan menekan tombol ctrl+enter. Jangan lupa disave agar tidak hilang. Tapi ingat, tombol exit ini hanya bisa di gunakan saat kita membukanya langsung dalam format *.exe atau *.swf. SEKIAN.  SELAMAT MENCOBA

PROSES PEMBUATAN FILM PENDEK


A. Dasar pembuatan film
Langkah-langkah tersebut diantaranya adalah:
Temukan Ide Cerita
Kalau tak ada ide cerita, walaupun Anda punya kamera yang mahal dan bagus, film tak tercipta juga.  Untuk itulah, dalam proses produksi film, langkah pertama adalah temukan ide cerita Anda. Usahakan cerita dengan ide yang baru dan unik. Belum pernah ada sebelumnya.
Riset
Ini tak kalah penting. Riset inilah yang akan membawa film ada mempunyai reputasi yang tinggi. Apalagi kalau Anda sedang ingin membuat film bergenre sejarah.  Riset ini bisa dilakukan dengan misalnya membaca referensi, buku-buku literatur yang mendukung film tersebut, atau bisa juga misalnya dengan melakukan wawancara kepada tokoh-tokoh atau ahli yang terkait dengan tema film yang sedang digarap.
Casting
Ini terkait dengan rekruitment tokoh. Proses seleksi dan pencarian tokoh berbakat yang akan memerankan film tersebut. Baik itu tokoh utama, maupun tokoh tambahan. Dalam beberapa adegan, mungkin akan terjadi adegan ekstrem seperti perkelahian atau adegan ekstrem lainya. Untuk itu diperlukan tokoh pengganti. Dalam proses inilah semua itu berlangsung.
Shooting
Proses ini adalah tahap pengambilan gambar. Dalam proses ini sang sutradara menjadi ujung tombak dalam mengarahkan kameramen melakukan kerja-kerjanya.  Memang, kameramen pasti punya cukup keahlian untuk mengambil gambar. Tapi, sang sutradaralah yang menentukan bagaimana sudut pandang pengambilan gambar, mana yang harus ditonjolkan dsb. Begitu juga, saat shooting ini, sang sutradara juga mengarahkan tokoh-tokoh atau pemeran film tersebut agar sesuai dengan skenario yang telah disusun sebelumnya.
Editing
Inilah tahap akhir proses produksi film. Saat pengambilan gambar mungkin terjadi kesalahan-kesalahan. Dalam tahap inilah Anda atau tim Anda bisa melakukan editing atas sebuah film. Editing ini sebenarnya adalah proses penggabungan adegan-adegan film yang telah diambil gambarnya sebelumnya. Menambah efek-efek dalam adegan yang terekam, atau mengurangi atau meng-cut adegan-adegan yang tidak atau kurang perlu. Nah, setelah selesai proses pengeditan saatnya film itu diedarkan ke publik.
Pada umumnya cara pembuatan film sama saja, tidak terlalu memusingkan. Mungkin yang akan menjadi tantangan adalah bagaimana mewujudkan step by step pembuatan film tersebut. Berikut adalah langkah-langkah dasar yang bisa Anda tapaki :
1. Buatlah Ide
Carilah ide yang menarik, yang sensasional dan tidak pasaran. Biasanya orang suka menonton film karena merasa ada bagian dari film itu yang dekat dengan dirinya. Carilah tema yang unik tetapi dekat dan familiar di hati masyarakat.
2. Buatlah sasaran ide kita
Setelah mendapatkan ide, kita tentukan film kita mau ditujukan untuk siapa? Mahasiswa? Pelajar? Anak-anak? Keluarga? Bila kita sudah menemukan segmen yang tepat, akan lebih mudah bagi kita untuk menentukan alur cerita.
3. Sinopsis film
Tak akan ada sebuah film yang bagus tanpa sinopsis. Bahkan, film dokumenter pun memerlukan sinopsis untuk narasi dan menggambarkan cerita apa yang akan diusung. Buatlah sinopsis yang ringkas, padat, jelas, langsung pada sasaran, konflik yang jelas dan ending yang mengejutkan.
4. Naskah Skenario
Bila film telah selesai, buatlah skenario. Anda bisa meminta orang lain untuk menulis, lalu Anda mengurusi hal lain atau Anda tulis sendiri skenario Anda. Setelah skenario jadi, mulailah membuat film.
5. Mulai membuat Film
Tentukan story board film kita, tentukan lokasi, cari view yang bagus untuk lokasi agar sesuai dengan tempat yang diinginkan dalam skenario. Tempat yang sesuai mendukung cerita.
6, Siapkan alat-alat teknis
Siapkan kru. Siapkan lampu, kamera, setting, property, kostum, piƱata make up, dan lain-lain sebagainya.
7. Tentukan budget
Setelah menentukan apa dan siapa yang kita inginkan, kita bisa memulai membuat budgetatau anggaran film. Tetapi lebih baik budget sudah disiapkan sejak awal.
8. Syuting dan Editing
Setelah mendapatkan izin dan lain sebagainya, Anda bisa mulai syuting. Begitu selesai syuting, adegan-adegan film diedit berdasarkan urutan scene di dalam skenario.
9. Review dan Revisi
Review, lihat ulang hasil film yang sudah Anda buat. Lalu revisi bila ada bagian scene yang jelek, bisa Anda buang. Bila ada scene yang kurang, bisa Anda tambahkan yang baru.
10. Buat promosi
Siapkan media untuk promosi seperti spanduk, iklan, trailer, pamflet, poster dan lain-lain.
11. Masukkan dalam DVD
Setelah film Anda finish, Anda bisa masukkan dalam keeping DVD. Dan gandakan keping DVDitu untuk keperluan pribadi, distribusi atau promosi.
Itulah tadi langkah-langkah dasar dalam membuat film. Tentu saja pelaksanaannya tidak semudah teori, namun tidak ada salahnya mencoba dan terjun langsung. Dengan mengerjakan sesuatu yang menurut kita susah, lambat laun akan menjadi mudah.
10 LANGKAH MEMBUAT FILM PENDEK
1. Riset Awal!
Kita cari tahu dulu tentang latar belakang yang ingin kita buat film. Kalau serius, riset ini harusnya sangat detail, tetapi kalau mau sederhana, kita bisa saja browsing dulu di internet atau bertanya kepada teman atau orang yang sudah mengalaminya. Kita catat data-data yang kita dapat tadi.
2. Siapkan Peralatan
Perlengkapan yang diperlukan adalah handycam atau kamera video apa pun beserta baterai dan charger. Jangan lupa bawa juga mikrofon tambahan dan kabel ekstensinya, tripod, dan yang paling penting, kaset-kaset kosong (bawa cadangan ya).
3. Riset Lapangan
Waktu sampai di tempat tujuan, kita harus melakukan riset lebih dalam dari riset awal yang sudah kita lakukan di rumah. Cocokkan data yang didapat saat riset awal dengan keadaan di lapangan.
Bagaimana caranya? Ya jalan, ngobrol, dan nongkrong! Santai dan berusaha akrab dengan lingkungan yang akan kita filmkan.
4. Buat Alur Cerita Kasar
Tentukan siapa saja yang mau diangkat sebagai tokoh dalam film. Biasanya, dari hasil riset di lapangan, kita bisa mendapatkan sebuah ide yang lebih spesifik dan menarik untuk diangkat dari ide awal kita di rumah. Misalnya, “Keseharian hidup badut di Dufan”. Kemudian, buatlah alur cerita kasar dari ide tersebut. Misalnya, tugas-tugas si badut di Dufan dan tempat-tempat wajib yang harus didatangi si badut.
5. Buatlah Sinopsis
Cerita singkat tentang seperti apa film yang kita buat ini. Dari sinopsis kita bisa menentukan siapa saja yang harus kita wawancara, daftar pertanyaan untuk setiap wawancara, dan daftar gambar-gambar (footage) yang dibutuhkan di luar wawancara.
6. Syuting atau Pengambilan Gambar
Dari hasil riset, kita sudah tahu di mana saja dan kapan saja orang-orang yang ingin kita wawancara berada. Ada beberapa hal yang mesti diperhatikan untuk pengambilan gambar. Yang pertama, datangi dan minta izin mereka untuk melakukan wawancara. Ingat, jangan sekali-kali merekam wawancara tanpa izin! Tidak etis dan bisa bikin mereka tidak suka.
Kedua, jangan lupa menggunakan mikrofon tambahan ketika melakukan wawancara, apalagi kalau kita berada di tengah keramaian. Ketiga, gunakan daftar pertanyaan yang sudah dibuat sebelumnya sebagai acuan, tetapi jangan terlalu kaku, kita boleh bertanya hal-hal lain di luar daftar tersebut.
Keempat, buat suasana wawancara sesantai mungkin, bertanyalah seperti kita sedang mengobrol biasa. Sebab, keberadaan kamera video bisa membuat orang gugup, jaim, dan tidak bisa menjawab jujur.
Kelima, gunakan tripod bila wawancara berlangsung cukup lama dan tidak dilakukan sambil bergerak. Keenam, Selesaikan semua wawancara dari daftar orang yang sudah kita buat. Setelah itu rekam semua gambar yang sudah kita tulis dalam daftar footage kita. Kalau kita masih punya waktu dan kaset cadangan, kita boleh kok merekam gambar-gambar tambahan lain yang mungkin nanti bisa berguna saat tahap editing.
Ketujuh, setelah semua selesai direkam. Periksa lagi semua daftar yang kita punya. Baca lagi sinopsis awal kita. Apa semua sudah cukup. Jangan sampai ada yang terlupa.
7. Buat Alur Cerita Final
Sesuaikan hasil catatan dengan hasil wawancara yang sudah kita buat. Masih sesuaikah? Harus diubahkah? Ke arah mana harus dikembangkan?
Hal ini sangat mungkin terjadi karena hasil wawancara bisa banget menghasilkan data-data yang lebih banyak dan mungkin berbeda dari apa yang sudah kita siapkan sebelumnya. Enggak masalah kok. Perbaiki dan buat sinopsis baru yang bisa disusun dari hasil rekaman yang sudah kita tonton berulang kali.
Setelah selesai, barulah sinopsis final ini bisa jadi panduan untuk mulai mengedit.
8. Mengedit Film
Mulai capture hasil rekaman yang sudah kita pilih sebelumnya ke dalam komputer menggunakan program editing yang biasa kita pakai. Setelah itu susun film kita berdasarkan sinopsis final yang sudah kita buat sebelumnya.
Masukkan footage-footage yang kita sudah rekam. Buat alur semenarik mungkin, jangan terlalu banyak wawancara yang bisa membosankan. Idealnya, panjang film 8-12 menit.
9. Musik Latar atau “Soundtrack”
Tambahkan musik latar yang sesuai, jangan pakai musik orang sembarangan ya! Sebisa mungkin buat musik sendiri atau minta teman yang pandai membuat musik untuk membuatkan musik untuk film ini.
10. Terakhir, koreksi warna atau “color correction”
Masukkan opening title (pilih judul yang catchy dan bisa menggambarkan keseluruhan film), tambahkan credit title, mixing suara, wrap! Jadikan DVD biar bisa ditonton beramai-ramai.